Cerita Tentang Tangan Kiri

10:07 PM 6 Comments

Di Lobby Denpasar Junction, sebuah mobil avansa putih berjalan pelan di samping kami. Sekilas saya melihat mobil itu penuh dengan penumpang. Dalam hati saya berpikir, wah, ini pasti keluarga besar sedang refreshing. Layaknya saya, bersama istri, ingin juga menikmati suasana mall. Hehe.. Dari mobil itu turun seorang ibu setengah baya bersama ( mungkin ) anaknya. Si ibu menggondol sebuah HP berlabel mahal, berbicara melewati sisi kanan saya, pembicaraannya mengenai pinjam meminjam uang. Kembali saya berpikir, wah, ibu ini sibuknya luar biasa, sampai-sampai refreshing-pun disibukkan oleh bisnis-nya.

Entah apa yang merasuki istri saya, kenapa dia tiba-tiba ingin diantar jalan-jalan untuk membeli roti di BreadTalk di Denpasar Junction. Padahal seringnya dia sendiri yang pergi ke sana dan saya hanya tinggal makan saja. Hehe.. Ini adalah kali pertama saya masuk ke toko roti mahal ( untuk ukuran dompet saya ).

Sambil ikut
memilih roti yang akan kami beli, kembali saya dikejutkan oleh si ibu yang sibuk tadi. Ia mengambil nampan dan mengambil satu persatu roti, dengan tangan kirinya. Entah apa juga yang mendorong saya untuk terus memperhatikannya. Giliran membayar, si ibu mengeluarkan dompet besar dan menyodorkan dua lembaran uang seratus ribuan kepada kasir, dengan tangan kiri. Saya lupakan saja kejadian tadi, sambil keluar, duduk menunggu istri yang ingin mencicipi donat di areal BreadTalk. Kembali sekali lagi si ibu tadi lewat di depan saya, menyerahkan bungkusan roti yang ia beli tadi kepada ( mungkin ) anaknya, menggunakan tangan kanan.

Saya jadi ingat kejadian waktu saya survey sebuah acara di Karangasem, Bali. Pas pulang, kami berencana untuk istirahat, menikmati bakso sambil memuaskan diri diterpa uap air di pantai Candi Dasa, wilayah Candi Dasa, Karangasem, Bali. Ada sebuah rombongan orang luar Bali juga datang sesaat setelah kedatangan kami. Mereka memesan bakso yang sama. Hanya saja, pas di depan saya makan, seorang bapak memilih untuk menu bakso custom . Berdiri di samping si empunya warung, tangan kanan tertekuk menempel pada pinggang dan tangan kiri-nya menunjuk-nunjuk apa aja yg ingin dimasukkan ke dalam mangkok pesanannya.

Ada seorang bapak y
ang lain yang sudah mendapatkan menu bakso, berdiri, meminta untuk si pedagang menambahkan sesuatu ke dalam mangkoknya. Ia menyodorkan mangkok dengan tangan kiri.

Sebenarnya saat itu perut saya sudah kepenuhan oleh bakso khas Candi Dasa tersebut, tinggal mengambil air mineral saja, klop sudah semuanya. Namun saya sengaja memesan semangkuk es teler, agar dapat berlama-lama di sana, mumpung juga teman-teman yg lain masih menikmati es teler-nya.

Panggilan dari TL trav
el tsb menginstruksikan untuk segera berangkat. Saya melihat si bapak yang memesan menu bakso custom tadi mengeluarkan sejumlah uang, menginstruksikan kepada rekannya, bahwa ia yg akan membayar biaya makan kali itu. Dikeluarkan sebuah dompet, diserahkan sejumlah uang kepada si pedagang dengan memakai tangan kiri.

Hal yg hampir sama juga
saya alami sewaktu saya dan istri iseng untuk mencicipi bagaimana sih menu di hoka-hoka bento di jalan Teuku Umar, Bali. Pasangan remaja di belakang antrean istri saya, menunjuk-nunjuk menu pesanan kepada si karyawan dan mambayar menu makan malam mereka kepada kasir. Semua dilakukan dengan menggunakan tangan kiri mereka.

Saya berduit, saya beli...?

Saya jadi berpikir, apa yang aneh dengan kejadian ini yaa..? rasanya wajar-wajar saja. Hanya pikiran saya masih tertahan pada penggunaan tangan kiri. Sedari kecil saya sering diberitahu oleh para orang tua, kalau memberi atau menerima sesuatu, pergunakanlah tangan kanan. Budaya mempergunakan tangan kanan dianggap sopan, menghormati orang lain. Ada sebuah norma yang harus kita ikuti dalam bermasyarakat. Sebab kita berada pada ranah dunia ketimuran. Entah bagaimana di dunia barat sana.

Oh, mungkin si ibu atau bapak & pasangan remaja itu kidal.. jadi mereka lebih peka untuk menggunakan tangan kiri untuk mengerjakan sesuatu. Semoga saja..
Tapi si ibu tsb menggunakan tangan kanannya untuk menyerahkan bungkusan roti untuk anaknya..?



**Di apotek yg melayani ASKES di RS Wangaya, saya menyodorkan resep dengan menggunakan tangan kanan lalu akan diterima oleh si penjaga apotek dengan tangan kirinya. Kontan saja saya menganti tangan, menggunakan tangan kiri saya dan si penjaga apotek tsb mengganti tangannya dengan tangan kanan da
n saya pun mengganti kembali dengan tangan kanan.

6 komentar:

Garuda di Bawah Siwa

8:16 PM 0 Comments

Garuda di Dadaku, lagu dari band netral ( ost, Garuda di Dadaku ) menjadi sangat terkenal. Apalagi kemarin saat tim nasional Indonesia sedang berjaya dalam laga AFF,
Gambar burung Garuda, lambang Negara Indonesia menjadi perbincangan di beberapa media. Bukan karena ada perubahan pada gambar burung garuda tapi pada tata peletakan gambar lambang negara tsb. Maka berhati-hatilah bila menempatkan simbol-simbol / lambang-lambang suatu negara. Salah-salah kita bisa digugat apabila salah dalam penempatan apa yang menjadi lambang kedaulatan suatu bangsa.

Sudah menjadi suatu keharusan di setiap perkantoran, lembaga, instansi baik negeri maupun swasta indonesia memasang foto / gambar burung garuda yang menjadi lambang kedaulatan / harga diri Bangsa Indonesia. Selain itu 2 foto yang wajib mengapit adalah gambar Presiden RI dan Wakil Presiden RI. Tata peletakannya tentu setiap dari kita sudah memahaminya dan bahwa tidak ada gambar yang lain di atas gambar Burung Garuda bukan..?

Nah bagaimana dengan gambar di samping ini..?

Sangat tergelitik hati saya untuk mengeluarkan HP dan menjepret salah satu pemasangan gambar ini. sebenarnya ada 2 hal yg membuat saya tertarik. Pertama adalah Gambar wakil presidennya yg masih memajang wajah Pak Yusuf Kalla. hehe.. lalu yang kedua adalah penempatan Gambar Dewa Siwa di atas gambar burung garuda.

Gambar ini saya dapatkan saat bersama teman2 diajak untuk santap malam bersama di sebuah ruangan puskesmas.
( gambar ini saya ambil pada tanggal 12 januari 2011 )

Penempatan gambar Dewa Siwa, di atas gambar Burung Garuda mengandung banyak makna. Entah apa tujuan dari peletakan Gambar Dewa Siwa ini, hanya si pemasang yang tahu. Saya sempat bertanya ke salah satu warga yang kebetulan lewat di sebelah saya. Menurut bapak tsb, peletakan Gambar Dewa Siwa itu adalah untuk menyatakan bahwa Tuhan / Dewa Siwa adalah yang paling tinggi, tidak ada yang lebih tinggi dari Tuhan, karena Tuhan-lah yang “memiliki” semuanya.

Jawaban yang sederhana, namun dari mimik / bahasa tubuh bapak itu menjawab, saya mendapat kesan bahwa beliau menjawabnya dengan sungguh-sunguh. Saya hanya mengangguk kecil mendengar jawaban bapak itu sambil melanjutkan santap malam yang sudah dipersilakan dan sesekali saya kembali melirik ke arah foto itu.

Sesaat sempat terlintas dalam pikiran saya konsep Tri Murti dalam Agama Hindu. Tri Murti atau tiga manifestasi Tuhan, yang dalam hal ini Dewa Brahma adalah pencipta, Dewa Wisnu adalah pemelihara dan Dewa Siwa bertugas untuk mem-prelina / melebur / mengembalikan ke asal. Ketiga Manifestasi Tuhan ini memiliki wahana-Nya masing –masing. Dewa Brahma disimbolkan mengendarai Angsa, Dewa Wisnu berwahana Burung Garuda dan Dewa Siwa wahana-Nya adalah Lembu Nandini.

Mungkin saja konsep ini yang menjadi inspirasi bagi si pemasang gambar untuk meletakkan Gambar Dewa Siwa di atas gambar burung garuda. Karena sejatinya baik Dewa Brahma, Dewa Wisnu maupun Dewa Siwa sejatinya adalah Tunggal, Tuhan itu sendiri. dan Tuhan berada di atas wahana-Nya..

Entahlah, biarkan hanya si pemasang gambar saja yg tahu…

Kembali saya katakan, peletakan foto / gambar memberikan banyak makna. Satu lusin kalimat konon tidak mampu untuk mengungkapkan arti sebuah poto atau gambar. Ya mungkin bapak itu benar. Semua tergantung dari sudut mana kita melihatnya.

Namun tetaplah kita harus selektif, berpikir secara cerdas, apalagi itu menyangkut tata letak Foto / gambar lambang suatu negara.

**ada 2 negara yang memakai Burung Garuda sebagai lambang Negara yaitu Indonesia dan Thailand

0 komentar:

Calonarang, Dramatari Magis

3:20 PM 0 Comments

Calonarang adalah cerita semi sejarah dari zaman pemerintahan raja Airlangga di Kahuripan (Jawa timur) pada abad ke IX. Cerita Calonarang adalah sebuah dramatari ritual magis yang melakonkan kisah-kisah yang berkaitan dengan ilmu sihir, baik itu ilmu hitam maupun ilmu putih. Ilmu hitam ini lebih dikenal dengan Pangiwa / Pangleyakan dan Panengen.
Dramatari calonarang memadukan 3 unsur penting yaitu Babarongan yang diwakili oleh Ba
rong Ket, Rangda dan Celuluk, Unsur Pagambuhan diwakili oleh Condong, Putri, Patih Manis ( Panji ) dan Patih Keras ( Pandung ) dan Palegongan diwakili oleh Sisiya-sisiya ( murid-murid ). Tokoh penting lainnya dari dramatari ini adalah Matah Gede dan Bondres. Untuk tabuh pengiring , dramatari Calonarang biasanya menggunakan Gamelan Semar Pagulingan namun sering juga dipakai gamelan Gong Kebyar.

Da
ri segi tempat pementasan, pertunjukan Calonarang biasanya dilakukan dekat kuburan ( Pura Dalem ) dan arena pementasannya selalu dilengkapi dengan sebuah balai tinggi ( trajangan atau tingga ) dan pohon pepaya.

Sejatinya Calonarang adalah nama julukan seorang janda yang bernama Ni Walunateng Dirah dari Desa Dirah wilayah Kerajaan Kediri, Jawa Timur. Calonarang dikenal sangat sakti karena memiliki ilmu pengeleakan. Ia juga mempunyai seorang putri berparas cantik yang bernama Diah Ratna Mangali.

Diah Ratna Mangali ini telah dipinang oleh Raja Airlangga untuk dijadikan Ratu di Kerajaan Kediri. Tetapi pinangan ini kemudian dibatalkan dan Diah Ratna Mangali dikembalikan ke ibunya. Pembatalan peminangan ini dikarenakan Diah Ratna Mangali diduga bisa ngeleak dengan didasarkan pada hukum keturunan yaitu kalau ibunya bisa ngeleak maka anaknya pun akan mewariskan ilmu pengeleakan.

Ni Walunateng Dirah meras
a tersinggung atas perlakuan yang diterima anaknya. Ia bersama muridnya memohon anugrah kepada Bhatari Dhurga agar dapat membuat wabah penyakit. Apa yang menjadi permohonan Calonarang menjadi kenyataan, wabah penyakit aneh menyerang masyarakat. Setiap saat selalu ada yang meninggal. Kemampuan ilmu pengeleakan Calonarang benar-benar tak tertandingi. Patih Madri pun tidak sanggup menghadapi Ni Rarung, salah satu murid kesayangan Calonarang, dalam suatu adu kekuatan. Patih Madri dibuat buta oleh Ni Rarung yang merubah wujudnya menjadi paksi/burung.

Berita menyedihkan ini akhirnya sampai kehadapan Mahapatih Tastara Maguna. Beliau begitu bersedih mendengar bencana ini. Demi negeri yang dicintai, beliau bersedia untuk menandingi kekejaman Calonarang. Maka terjadilah pertempuran antara Mahapatih Tastara Maguna melawan Calonarang.

*ad
a juga versi lain yang menceritakan bahwa untuk mengalahkan Ni Walunateng Dirah, Mpu Beradah mengutus Mpu Bahula untuk mendapatkan pusaka yang dimiliki Ni Walunateng Dirah yaitu Niscaya Lingga dan Nircaya Lingga. Untuk mendapatkan pusaka ini, Mpu Bahula berpura-pura bersedia untuk menikahi Diah Ratna Mangali. Namun kemudian secara diam-diam mengambil pusaka Ni Walunateng Dirah dan menyerahkannya kepada Mpu Beradah.

Niscaya Lingga dan Nircaya Lingga adalah sebuah pusaka yang mampu menghidupkan dan mematikan apapun. Setelah pusaka itu dimiliki oleh Mpu Beradah, barulah kemudian Mpu Beradah menghadapi Ni Walunateng Dirah. Dalam suatu unjuk kesaktian itu, diceritakan konon Ni Watunateng Dirah tidak mampu menghidupkan kembali pohon beringin yang sudah dibakar oleh Mpu Beradah karena pusaka Niscaya Lingga dan Nircaya Lingga sudah tidak menjadi milik Ni Walunateng Dirah lagi.

0 komentar:

Anda Memang Baik...?

5:57 PM 1 Comments

Setelah beberapa hari yang lalu saya sempat mengcopy-kan kembali catatan kuliah sy ttg si pemimpin. Saya ingin mengatakan bahwa saya mendapat hadiah “luar biasa” dari seorang pemimpin. Berpikir baik2 saja, bahwa saya memang orang yg pantas untuk sesuatu ”hebat”, hehe..

Presiden adalah seorang pemimpin, direktur juga seorang pemimpin, manager pun seorang pemimpin, bahkan saya, kepala rumah tangga adalah seorang pemimpin. Namun apakah dari semua pemegang jabatan itu sudah bisa memimpin..? seharusnya sih BISA, namun kenyataannya tidak begitu. Kadang seseorang menjadi pemimpin diperoleh pada suatu kebetulan, KKN, pemanfaatan kesempatan, jabatan atau gelar saja.


Seorang pemimpin, di dalam sebuah keadaan ,apabila terjadi suatu permasalahan, ia haruslah yg akan menjadi motivator/motor penggerak untuk menyelesaikan simpul2 permasalahan. Seorang pemimpin haruslah bisa memahami permasalahan dan keadaan, menguraikannya menjadi sederhana, kemudian memilah-milah, membenarkan kembali dan pada akhirnya dapat disimpulkan kembali menjadi jalinan yg teratur. Pemimpin haruslah bekerja demi bawahannya, memilih2 orang yang ada di sekelilingnya adalah orang2 yg bisa bekerja, saling membantu untuk meneduhkan hati para bawahan. Kalau seperti ini, saya yakin para bawahan akan siap berdiri di belakang, merapatkan barisan. Bukan justru sebaliknya, memakai jabatan dan kekuasaan untuk melemahkan semangat bawahan. Dengan beragam aturan yg ngawur, bahkan parahnya adalah mengancam anak buahnya sendiri. Bagaimana bisa anda mendapatkan hati kami..? Yg ada adalah kebosanan kami melihat aturan anda yg kacau dan kami akan selalu tersenyum dan membicarakan keburukan anda di belakang punggung anda, para pemimpin.


Saya masih memiliki harapan kalau anda adalah benar2 pemimpin kami yg baik, yang akan mengarahkan roda ke arah yg baik pula, menghindarkan kami dari benturan2 dan menjadi tempat di mana kami bisa ber-argument secara terbuka dan mendapatkan masukan yg akan membuat kami lega. Saya pun pecaya bahwa anda pun ingin menjadi pemimpin yg baik. Semoga bukan karena obsesi berlebihan, sehingga melupakan bahwa andalah cermin ketauladanan kami dan mungkin ini membuat sikap anda selama ini menjadi sedikit menyimpang dari pemimpin yg seharusnya. Saya juga tahu, pemimpin yg baik itu tidak gampang. Namun tidak akan sulit bila memang berniat menjadi pemimpin yg baik. dan saya yakin anda bisa




*oh enaknya menulis ngawur,


*sebuah mobil dikemudikan oleh sopir tidak becus, kita semua pasti tahu bagaimana hasil akhir mobil tsb

1 komentar:

Ber-Mimpi di Ujung Tahun…..

8:30 AM 1 Comments

Penghujung tahun kali ini sudah terlihat dengan jelas. Sebuah garis bantu pembatas untuk membedakan tahun ini dengan tahun besok. Secara tegas, kita harus menyadari bahwa hari ini adalah mimpi indah hari kemarin, sedangkan tindakan kita sekarang adalah kejadian lampau untuk tahun baru besok.

Kenapa berhenti untuk bermimpi..?

Mungkin kita sering mendengar sebuah istilah popular, “Stop Dreaming, Start Action!”. Dalam hati saya berpikir, kenapa harus berhenti untk bermimpi.? Beberapa karya luar biasa tercipta dari mimpi2 yg mungkin pada masanya hanya dianggap kemustahilan belaka.


Apa yang terjadi seandainya saja
Michael Faraday menghentikan mimpinya..? atau Antonio Santi Giuseppe Meucci pun ikut berhenti untuk bermimpi…?

Mungkin saja sekarang saya menulis dengan temaran lampu minyak atau mengirimkan selamat idul fitri untuk mertua dengan selembar kertas, tidak dengan memencet nama Rumah Nganjuk di contact HP saya.


Mimpi-mimpi besar membutuhkan banyak usaha keras. Tidak lantas hanya penuh dengan mimpi namun tetap menikmati selimut hangat akan benar-benar berhasil mewujudkannya. Ini akan membuat kita HANYA menjadi Sang Pemimpi.
Mungkin yg dimaksud adalah dengan berhenti HANYA menjadi Sang Pemimpi dan dengan memulai beraksi inilah akan mampu menghasilkan sebuah karya nyata.

Mimpi saya adalah kaya
Sungguh, saya masih seperti ini, perubahan pasti namun terkesan lamban, mungkin saya masih belum konsen untuk bermimpi dan dalam usaha serta doa. Kemiskinan masih sering terlintas dalam kehidupan selama ini


Saya merasa perlu perhiasan karena saya miskin. Sedari tahun2 kemarin selalu sama, karena tiap2 tahun berganti saya masih saja miskin. saya masih menaruh harapan dengan kerja keras dan doa agar sebuah cita2 yang selama ini tertanam lewat mimpi2 menjadi seorang yang kaya bisa terwujud. Saya percaya itu adalah energy yang akan mampu menghantarkan saya menjadi sesuai dengan mimpi saya, keluar dari derita, mendobrak kemiskinan dan menjadikan saya kaya.


Terus bermimpi dan tetap bertindak
…,
fokus untuk merangkai impian melalui hal2 kecil, tindakan sederhana hingga meraih keajaiban dalam kehidupan menjadi seseorang yang KAYA akan hal2 positif dan tentu saja kebahagiaan bagi semua khususnya orang2 di sekeliling kita.



Hmm.., bagaimana dengan mimpi anda…?

1 komentar: